Di masa lalu, ketika masyarakat membuka hutan untuk tempat berladang terlebih dahulu akan dilaksanakan Nebas yaitu menebang pohon dan semak belukar kemudian nunu atau membakarnya. Menjelang masa hingga nebas masyarakat akan membuat gasing, selain untuk mencapai rasa senang juga melatih otot lengan sehingga tidak mudah lelah atau sakit ketika nebas nanti.
Permainan ini semakin berkurang hingga kini masih dijumpai di Desa Lintang, Kecamatan Simpang Renggiang. Umumnya pelaksanaannya dilaksanakan secara tradisional, juga mulai distandarisasi hingga lebih terukur dan sistematis.
Begasing Terenang adalah permainan tradisional yang menggunakan gasing terenang sebagai alat permainannya. Permainan ini dilaksanakan secara tradisional berupa Adu Uri untuk menentukan urutan pemain dan Mangkak atau memangkah. Dalam beberapa tahun terakhir permainan ini mulai dilakukan secara sistematis berupa pengembangan aturan mainnnya, misalnya standar lapangan, berat gasing serta aturan.