Apa yang dimaksud Motif Batik?
Motif batik adalah sebuah gambar tetapi mempunyai makna dan simbol kehidupan. Kalau dalam budaya islam adalah habulumminallah dimana batik adalah selembar harapan agar doa yang dipanjatkan tersimbol dalam selembar batik dan hablumminannas yang dibedakan dengan kelompok tingkatan bermasyarakat sesuai dengan budaya timur dan khususnya jawa. Motif batik juga menggambarkan tentang ajaran hidup bahwa manusia secara duniawi bisa disimbolkan dengan selembar batik.
Apa saja jenis motif batik?
Secara mendasar motif batik terbagi menjadi: motif:
1. Batik keraton,
2. Batik saudagar
3. Batik petani/rakyat
Batik keraton merupakan symbol kekuasaan. Batik keraton memiliki motif karang-karang tajamdi laut dan parang yang merupakan symbol dari pedang atau burung garuda, api dan air (yin dan yang). Batik keraton merupakan awisan ndalem/larangan keraton. Batik keraton sendiri memiliki beberapa jenis, yakni: parang, nitik, gringsin, semen, kotak, kawung, dan lereng. Contoh motif batik parang adalah parang barong ceplok gurdo. Contoh motif nitik meliputi nitik cakar ayam, nitik nogosari, dan nitik grompol. Contoh motif gringsing adalah gringsing ceplok mangkoro. Gringsing merupakan latar. Ceplok tidak bisa berdiri sendiri sebagai motif batik, melainkan harus dengan latar belakang. Beberapa contoh motif semen meliputi sido luhur, sido mukti, sido asih, dan sido mulyo. Semen asal kata dari semian (bersemi). Induk dari induk semen ageng.
Motif dalam batik saudagar terjadi karena para saudagar secara eknomi mampu membeli dan/atau memakai batik, namun secara garis keturunan bukan raja sehingga para saudagar juga mengenakan batik namun dengan motif yang berbeda dari keraton. Batik pada asalnya merupakan budaya keraton, namun pada gilirannya rakyat seperti para saudagar juga dapat mengenakannya.
Petani juga memiliki motif tersendiri. Meskipun pada awalnya batik merupakan budaya keraton, namun rakyat pada gilirannya juga mengenakan batik dengan motif yang berbeda dari keraton. Batik petani/rakyat merupakan kearifan local. Batik lebih sekedar sandang bagi rakyat. Batik hanya meniru apa yang dilihat.
Yogyakarta memilik desa, yakni … songo, merupakan motif batik nitik internasional geografis hanya satu di dunia. Cantinya berbentuk kotak. Canting bundar disobek sehingga menjadi kotak.
Kapan motif batik dilaksanakan/diimplementasikan?
Semua motif batik klasik tradisional (Batik Keraton) difungsikan untuk upacara inisiasi/daur hidup mulai dari lahir sampai meninggal yang disimbolkan dalam motif batik. Untuk Keraton, motif yang dipakai adalah tertinggi berunsur parang.
Secara spesifik:
- Lahir
yang dipakai adalah Gringsing, artinya adalah agar tidak sakit yang biasanya digunakan untuk membungkus plasenta boleh dari berbagai motif yang bermakna baik yang disesuaikan dengan derajat kemasyarakatan seperti Keraton memakai parang dan Umum memakai Semen.
- Tarapan dan Tetesan untuk perempuan
Dipakai adalah Parang (Keraton), bias memakai Semen dan Ceplok. Dari anak perempuan menuju perempuan dewasa, biasanya sekitar menstruasi pertama
- Sunatan
Dipakai adalah Parang (Keraton), bisa memakai Gringsing, Kawung. Untuk anak laki-laki.
- Manten
Dipakai adalah Sido yang bermakna Jadi. Sehingga Sidomulyo, Sidomukti.
- Meninggal
Dipakai motif Slobok, artinya longgar agar mudah dan cepat mencapai Surga.
Fungsi dan Tujuan dari Motif Batik
Selembar doa dan harapan baik di dunia maupun akhirat dalam simbol kain. Tujuan umum adalah untuk melestarikan budaya sehingga secara tidak langsung juga menjadi pembelajaran untuk semua.
Apa saja aturan yang dipakai dalam Motif Batik tersebut?
Batik Yogyakarta mempunyai makna dan simbol sehingga melahirkan harapan. Batik diluar itu seperti pesisir menjadi kesenian. Dari segi warna batik Yogyakarta adalah warna Soga (Coklat), Hitam dan Putih. Warna tersebut mempunyai makna dan simbol, yakni Dunia Bawah warna Hitam, Dunia Tengah warna Soga (Coklat), dan Dunia atas warna Putih. Dari segi motif, semua difungsikan untuk upacara inisiasi mulai lahir hingga meninggal. Pemakaian motif tersebut adalah harapan
Siapa saja pembuat motif batik?
Dikarenakan berkaitan dengan kearifan lokal, sehingga berhubungan dengan siapa yang berkuasa di jaman tersebut sehingga hal ini juga mempengaruhi pola tersebut yang sudah diawali sejak jaman Panembahan Senopati, Raja Mataram pertama. Karena bertapa yang dilakukan Panembahan Senopati di pantai selatan, motif batik yang dihasilkannya cenderung ombak. Contoh lain seperti Ceplok Plerah diciptakan oleh Nyonya Vlira, seorang Belanda. Istri HB IX, RA Hastungkoro, mencipta pola Gembiroloko yang juga menjadi nama kebun binatang sehingga pola batik juga menggambarkan binatang. Pada gilirannya, siapa saja yang suka dan memakai motif batik, masyarakat luas dapat membuat motif batik.
Dimana lokasi produsen kegiatan?
Kondisi terkini, terbesar terletak di Kabupaten Bantul, hampir semua kecamatan memproduksi batik. Sebagian kecil ada di Kabupaten Kulon Progo, Sleman, Kota Yogya daerah Umbulharjo.
Secara Sejarah batik hanya ada di dalam Benteng Keraton yang dikerjakan oleh Abdi Dalem mulai batik sampai jadi kain, termasuk ada batik motif larangan yang tidak boleh ada di lingkungan Keraton.
Apa saja kelengkapan yang dipakai dalam kegiatan motif batik?
1. Gawangan untuk menyampirkan kain
2. Canting untuk menoreh tinta
3. Malam untuk tinta
4. Mori untuk kain
5. Jegul untuk menghilangkan kelebihan malam di mori pada produksi tradisional
6. Bandul untuk pemberat kain yang disampirkan di gawangan
7. Pewarna bisa sintetis dan alam. Sintetis berasal dari pewarnaan kimia. Alam berasal dari daun dan akar.
8. Wajan untuk wadah malam
9. Kompor untuk memasak dan memanaskan malam dari padat ke cair
10. Bejana atau Kuali berisi Air untuk meluruhkan malam, memberikan warna
Bagaimana Langkah Pembatikan?
Setelah kain di batik, lalu diberi warna biru putih, lalu batik untuk memberi aksen warna, setelah pembatikan, kain dicelup dan langkah terakhir, menghilangkan malam.
Sejak kapan mulai menekuni motif batik?
Sudah dimulai dari jaman kuliah kisaran tahun 1983 dan mulai menekuni dan mendalami hingga saat ini. Disamping dari garis keturunan buyut yang membuat batik.
Sekarang ini juga menjadi penulis tentang batik mulai 2003, Ketua Komunitas Paguyuban Pencinta Batik Indonesia SekarJagad, Kolektor Batik hingga bisnis pedagang kain batik antik dari tahun 1995an.
Permasalahan yang dihadapi?
Utamanya pemasaran jika batik sebagai komoditas. Batik adalah budaya bagaimana orang akan memakai tetapi tidak tahu arti dari batiknya seperti apa. Sehingga batik diharapkan ada penyampaian maksud dari batik yang dipasarkan.
Sehingga pasar batik menjadi kecil dan berkurang jika dibandingkan dengan terdahulu meski masih tetap lestari. Terlebih gempa jogja yang lalu juga mempengaruhi batik karena daerah produsen batik terdampak gempa.
Sosialisasi budaya batik, bagaimana upacara inisiasi dipakai dan maknanya.
Apresiasi masyarakat
Secara umumnya masih tetap ada dalam masyarakat, tetapi hanya sebatas produk. Untuk regenerasi, asal ada gula maka ada semut. Regenerasi bisa terjadi ketika ada permintaan pasar. Regenerasi yang sekarang masih ada tetapi kuantitasnya berbeda idealismenya.
Peran Pemerintah selalu bergerak, dengan dana Is, hal ini masih tetap terjaga dan terjalin dengan baik baik ditingkat forum, pertemuan, pelatihan dari daerah lain, seminar, dan lain sebagainya.
Apa yang dilakukan masyarakat untuk turut melestarikan?
Untuk masyarakat tertentu saat upacara inisiasi seperti siraman, mantenan masih memakai sehingga masih lestari. Tetapi penggunaan batik yang benar, bukan kain print. Untuk motif pakem juga masih beriringan dengan motif modifikasi, meski persentasenya motif pakem menjadi sebagian kecil.