Jolenan Somongari merupakan salah satu budaya merti desa Desa Somongari yang ditandai dengan Jolen, berbentuk prisma segi empat. Jolen sendiri berasal dari frasa Ojo Kelalen yang artinya jangan lupa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Jolenan ini dilaksanakan setiap dua tahun sekali sesuai dengan kesepakatan sesepuh desa dan jolenan ini merupakan tradisi turun temurun dari nenek moyang terdahulu. Sehingga kami dari generasi saat ini tidak tahu kapan dimulainya karena hal ini sudah dilakukan sejak lama.
Tujuan kegiatan Jolenan ini adalah, yang pertama sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa Desa Somongari yang berada di desa pegunungan ini memiliki sumber daya alam berupa manggis, durian dan buah-buahan lainnya yang membuat masyarakatnya dapat hidup bertahan hingga hari ini sehingga belum pernah ada musibah kelaparan, kekurangan dan lain sebagainya. Kedua, Jolenan adalah ajang silaturahmi dari warga Somongari yang berada di luar desa Somongari untuk berkumpul di Desa Somongari.
Jolenan dilaksanakan pada hari Selasa Wage di Bulan Safar setiap dua tahun sekali.
Tapi seandainya di bulan Safar tidak ada hari Selasa Wage maka para sesepuh desa akan mengadakan musyawarah apakah dipindah ke Selasa Pon atau Selasa Kliwon.
Jolenan dibuat di setiap lingkungan RT yang kemudian diarak di Balai Desa Somongari untuk bersama-sama dilakukan kirab.
Peserta kegiatan Jolenan adalah seluruh warga Somongari baik yang berada di Desa Somongari maupun yang ada di luar desa. Bagi yang berada di luar desa biasanya akan mengupayakan untuk mudik dan ikut serta dalam kegiatan ini.
Jolenan dibuat di setiap RT di hari Senin atau Minggu berjumlah dua buah atau sepasang; Jolen Lanang dan Jolen Wadon. Pada hari Selasa-nya diadakan upacara, paginya syukuran/kenduri di masing-masing lingkungan RT kemudian setelah kenduri dilanjutkan dengan mengambil beberapa bagian isi Jolenan untuk dimasukkan di Jolenan dan kemudian sekitar pukul 9 sampai 10 pagi diarak di Balai Desa Somongari untuk bersama-sama dilakukan kirab bersama budaya yang ada di Somongari dan elemen masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam budaya Jolenan Desa Somongari.
Jolenan dibuat berbentuk limas segi empat dari bambu dan janur aren. Di dalam Jolenan ini ada seperangkat makanan berisi; tumpeng, ayam panggang, pisang satu sisir, jadah/gemblong, sayuran, dan gorengan sedangkan untuk ornamen luar berupa ledre dan gorengan.