Tujai adalah ragam syair puisi adat yang terdapat diProvinsi Gorontalo. Syair tujai berisi kata-kata sanjungan dan doa yang khusus dilantunkan oleh pemangku adat, yakni baate(ketua adat),wau(wakilbaate) danmantan-mantannya.Tradisi lisan inidiucapkan pada upacara perkawinan, penobatan, penyambutan dankematian. Tuja'ipertama kali dilaksanakan pada abad ke-16 sekitar tahun 1563 dalam perkawinan Sultan Amay dengan Putri Autango anak Raja Palasa dari Palu. Tokoh adat mempelajari adattuja’idari tokoh-tokoh adat yang lebih tua. Mereka mengatur peradatan sambil membacakan ragam upacara adat, memperlancar kegiatan, dan mentransformasikan ajaran. Dalam menyampaikan tujai seorangbaate/wuutidak hanya dituntut untuk menguasai dan mampu menyampaikan pesan-pesan dalam bahasa yang santun dan dengan rima yang dominan yaitu a a a a. Kemampuanbaate/wuudalam menyampaikantuja’idengan baik sangat berpengaruh terhadap proses pelaksanaan kegiatan peradatan. Adat penyambutan tamu merupakan salah satu adat yang masih dipelihara dan dilestarikan oleh masyarakat Gorontalo yang dikenal denganMolo'opu. Molo'opuyaitu penjemputan secara adat baik tamu pemerintahan yang melakukan kunjungan ke daerah Gorontalo maupun penjemputan pejabat pemerintah seperti Gubernur, Bupati/Walikota, dan Camat dari rumah pribadi menuju rumah dinas (yiladia). Dalam setiap tahapan pelaksananaan adatMolo'opuselalu diawali dengan membunyikan genderang adat negeri (handala).Handaladigunakan untuk menandai setiap pergantian tahapan. Setelah membunyikan genderang, pemangku adat (baate) akan menyampaikan Tujai. Pelaksanaan adattuja’idalammolo'opuharus ada penjemput yang terdiri dari: beberapa orang camat, beberapa wali-wali negeri, beberapa orangmongotiilo(ibu-ibu), para pemangku adat yang bertugas; danhandaladanpalabila(payung). Setelah tiba di halaman rumah kediaman yang akan dinobatkan,handala(genderang) dibunyikan selama 30 detik kemudian dua orang pemangku adat yakniwu'u lo hulondalodanbaate lo tuntungiomemasuki ruangan untuk memaklumkan bahwa beliau bersamambuu'i(istri pejabat) yang akan dinobatkan dijemput ke persidangan adat. Contoh Susunan Pembicaraan Tuja’i pada Sidang Adat Peminangan LAYIO (juru bicara pihak mempelai laki-laki): Amiyatiya Matilumopalo (Kami telah hadir di tempat ini) Wau ma mayio lopo ilalo (Dan telah memberi tahu) Maa longa’atayi dalalo (Sudah membuka jalan) Wanu maa iziniyalo (Kalau sudah boleh izin) Waluwo uma mowaali loiyalo (Ada yang ingin disampaikan) Wanu maa iziniya (Dan bila sudah diizinkan) Lo ito Wutata utoliya (Oleh wakil keluarga sang putri) Wolo mongopulu lahidiya (Dan Pula oleh Pembesar Negeri) Amiyatia molumula molo’iya (Kami memulai pembicaraan) WOLATO (juru bicara pihak mempelai wanita): Tomulolo Lou dipo iziniya (Sebelum kami mengizinkan) Ito Wutata Utoliya (Utusan Pengantin Putra) Amiatiya Donggo Molayiliya (Kami memberi tahu dahulu) Ode Tii Mohuwaliya (Kepada hadirin di kiri kanan kami) Ode Mongo Pulu (Kepada Pembesar) Wawu Bubato hi hadiriya (Negeri yang hadiri) Ami wato tiya (Perkenankan kami) Mopo Owali mayi Olanto Eya (Melaporkan kepada Tuan) Wolo mongo wutatonto eya (Dan tuan-tuan yang hadir) Wolo mongo tiyamanto (Dan kepada bapak-bapak) Wawu mongo tilanto eya (Beserta ibu-ibu) Huhuluta layio (Utusan keluarga sang Putra) Mamohile molumula Polotio (Bermohon memulai bicara) Tou watotiya maa lolayilia (Kami memohon perkenan) Ode tili mo huwaliya (Para hadirin dan pembesar negeri) Bubato wau mongopulu hihadiriya (Serta keluarga yang hadir ) Ito debo maa iziniya (Anda sudah beroleh izin) U mulumula mo loiya (Memulai pembicaraan) Wanu ito maa mo monggata (Apabila anda memulai) Wuudu U maa pohulato (Dengan adat kami sedia menyambut) LAYIO (juru bicara pihak mempelai laki-laki): Alhamdulillah (Syukur kepada Allah) Amiatiya maa looduwa dalalo (Telah beroleh izin) Uma mowali palenggotalo (Untuk memulai pembicaraan) Bo tamula lou dipomolenggota (Tapi sebelum kami melanjutkan) Amiyatiya mo maapu (Kami mohon maaf) Bolo woluwo u hilapu (Apabila ada yang hilap) Maapu lami yatiya (Permintaan maaf kami) Ode mongo dula’a (Kepada Bapak) Wawu mongo wutato (Dan saudara-saudara) Hihadiriya (Yang hadir) Polu-polutuo ode wutato utolia (Terutama saudara juru bicara) Wolo mongo pulu lahidiya (Dan lebih utama Pembesar negeri ) Dee bolo amiatia tala yilayadu (Jika kami sempat bertanya) Meyambola tala lumadu (Atau menggunakan perumpamaan) Bolo tala habari (Atau menyampaikan sesuatu) Meyambola tala lapali (Atau menyampaikan lafal) Tuudu diila taa O delo ito (Bukanlah orang seperti anda) Wolo mongo wutatonto (Dengan saudara yang hadir) Taa donggo he yilawadulo (Yang masih dipertanyakan) He Lumadulo (Dan masih diumpamakan) He habarialo (Atau dicari-cari) He lapaliyolo (Masih dilafalkan) Wawu dila ta delo amiyatia (Dan bukan orang seperti kami) Tame hibab – habaria (Yang masih mencari-cari) Hi yala yilawada (Atau Bertanya-Tanya) Wawu hi luma – lumade (Maupun masih mengumpamakan) Boo donggo odito payu (Tapi masih demikian) Lou duluwo mohutato (Pola bersaudara kedua negeri ini) Wawu diila humaya (Dan tidak memakai seumpama) Dila moo toduwo baato (Tidak boleh tanda) Umali mo poo patato (Yang memberi kenyataan) Wanu diila humayalo (Kalau tidak diibaratkan) Dila moo toduwo dalalo (Tidak boleh jalan) Umali po lenggotalo (Untuk melanjutkan tutur kata) Ami wato tiyawato botulo (Kami datang bertamu) Momaapu mulo-mulo (Mohon maaf lebih dahulu) Diila lumbaa lumbulo (Jangan suka mengganggu) Dila bubuhetu wulo (Mohon pula tidak beri beban) Bo mayi mo tidudulo (Hanya datang mendekatkan diri) Maaapu boli maapu (Maaf sekali lagi maaf) Bolo woluwo u hilapu (Kalau ada yang hilap) Maapu poo poo daata (Maaf beribu maaf) Tuudo donggo manusiabiasa (Maklum masih manusia biasa) Donggo mo daata u o lipata (Masih banyak hal yang terlupakan) Bolo mo harapu potuhata (Tinggal mengharapkan petunjuk) Alihu ito mowali basarata (Supaya kita jadi terpadu) Wanu ito basarata (Bila kita terpadu) Huidu mowali data (Gunung pun menjadi daratan) Mongopulu hitanggapa (Para pembesar merestuinya) U mulo yilawadu Lamiatia (Yang pertama kami tanyakan) Olanto wutata u toliya (Kepada anda selaku juru bicara) Bolo wulowo ngongala’a (Bila ada keluarga) Pilo layi-layi (Yang diharapkan) Wawu dipolu hihadiriya (Dan belum hadir di tempat) Ongangalaa tiloduwo (Bila keluarga yang diundang) Wawu dipo yilo luwo (Barang kali belum kunjung dating) Ongangalaa yilawola tuladu (Keluarga yang dikirim undangan) Wawu dipo yilo luwo (Barang kali belum kunjung dating) Ongangalaa yilawola tuladu (Keluarga yang dikirim undangan) Wawu dipolu mayi lipapadu (Dan belum hadir dalam sidang ini) WOLATO (juru bicara pihak mempelai wanita): Alhamdulillah (Segala puji bagi Allah) Ti utoliya duta-dutaa (Utusan putra berpijak) To yilawadu (Pada pertanyaan) Wonu bilohelo lo tiloo (Bila dipandang dari kehadiran) Debo woluwo bubato (Sudah ada pejabat dan undangan) Maa lehulo’o (Yang hadir dan duduk) Bo to bayahiyo lotoduwo (Tapi sebahagian undangan) Debo woluwotaa dipoluwo (Masih ada yang belum dating) Bo humayo o delo tuladu (Namun Laksana sepucuk surat) Demaa tomatangalo bua-buadu (Biarlah dibaca dulu) Wonu odelo kitabi (Biarlah diibaratkan Al-Qur’an) Dema tomatangala ngadi-ngadi (Dinantikan dalam pengajian) LAYIO (juru bicara pihak mempelai laki-laki): Alhamdulillah amiyatiya (Segala puji bagi Allah) Maa loo toduwo dalalo (Kami sudah beroleh jalan) Uma mowali polenggota (Untuk melanjutkan pembicaraan) Bo tomulolo loudipo molenggota (Sebelum kami melanjutkan) Pe’entapo amiatiya mohilawadu (Sekali lagi kami mohon bertanya) Olanto wolo mongowutatonto (Anda dan para pendamping) To woluwo lo ito wolo (Keberadaan anda dengan) Mongowutatonto hihadiriya (Saudara-saudara yang hadir) Lo tomatanga olamiatia (Yang telah menantikan kami) Yilo hima losadiya (Menanti dengan kesiapan) Lo sadiya lodapato (Menyiapkan dengan cermat) U siladiya mongowutato (Yang disediakan untuk saudara) Maa totudu lo wombato (Sudah tersedia diatas tilam) To wolato lomongodulaa (Barangkali diantara) Wawu mongowutato (Pemangku yang hadir) Tanu ma taa tonu taa (Siapa gerangan yang) Ele poonu maa dapa dapato (Meski sudah disiapkan) Hi pipide hipitota (Duduk dengan tertib adat) Tanu matatonu (Siapakah gerangan) Ta modihu tonggota (Yang memimpin pembicaraan) WOLATO (juru bicara pihak mempelai wanita): Amiyatiya ngololota (Kami beberapa orang Hi huloa hipiduota (Duduk dengan tertib adat) De mo bubulota (Nanti bergiliran) U modihu tonggota (Memegang tumpuk pimpinan) Ti utoliya yila yila pito (Utusan putera mohon ketegasan) Openu bo ngota mo pahutayi (Biarlah seorang dulu yang tampil) Wanu moli loadiyanuhe loloiya (Jika melihat urutan pembicaraan) Lo payu lolipu botiya (Dan ketentuan adat negeri) Ta maa motinggayiya (Yang saling bersahutan) Wonu ito mohile mo poo palato (Kalau anda mohon kepastian) Ta mulo mulo (Yang lebih utama) Moluntu dulungo wulato (Tampil sebagai tampuk pimpinan) Wunu helo lo buato (Lihatlah pada tanda- tanda) Ta dila moluto (Yang tidak terlalu tinggi) Wawu dila ta’u-ta’ubu mato (Dan belum memakai kacamata) LAYIO (juru bicara pihak mempelai laki-laki): Alhamdulillah (Segala puji bagi Allah) Maa lopalato olamiyatiya (Sudah jelas bagi kami) To woluwolo ta hihadiriya (Diantar pemangku yang hadir) Taa mowali utoliya (Yang memimpin pembicaraan) Taa manja-manja mo mopiya (Orang yang gagah perkasa) Ta bohu loluntudulungo wolato (Yang tampil sebagai juru bicara) Ta dipo ta’u ta’ubu mato (Orang yang belum berkaca) Olami yatiya maa lo patato (Bagi kami sudah jelas) Ta bohu lo luntu (Yang pertama-tama) Dulungo wolato (Sebagai juru bicara) Alihu ito maa modapato (Agar anda akan bersiap-siap) Ngopangge loadati lowombato (Setangkai adat yang tersedia) Maa popo to’opuwolo (Akan diserahkan sebagai syarat) To mongowutato (Kepada saudara-saudara) Deuitoyito tonggu lowunggowo (Yakni adat pembuka kata) Tuwota u maa le helumo (Sebagai tanda sudah sepakat) Mopo tuwawu dulungo (Menyatukan kehendak) Boli wolo walodu toyungo (Yang diiringi dengan payung adat) WOLATO (juru bicara pihak mempelai wanita): Tonggu lo tolobalango (Pembuka kata peminangan) Malo tuwa tuwango (Pada wadah yang istimewa) Botiya maa huolo (Kini akan dibuka) Ito maa toduwolo (Anda dipersilahkan) Maapu hulo huloo (Maaf tetaplah ditempat) Tonggu maa tolimolo (Adat pembuka diterima)