Lintang: -6.1689283
Bujur: 106.6379400
Akademi Militer Tangerang, di bawah komando Mayor Daan Mogot, pertama kali dibentuk di Kota Tangerang. Saat itu ada beberapa akademi militer, yang kemudian digabungkan ke Akademi Militer (ex Militaire Academie), di Magelang, Jawa Tengah, pada 1957.
Pada 25 Januari 1946, Mayor Daan Mogot memimpin puluhan taruna Akademi Militer Tangerang ke markas pasukan Jepang, di Desa Lengkong, Tangerang, dengan misi melucuti senjata pasukan Jepang.
Mogot saat itu didampingi sejumlah perwira, antara lain Mayor Wibowo, Letnan Soetopo, dan Letnan Soebianto Djojohadikusumo (paman dari Prabowo Soebijanto). Dengan mengendarai tiga truk dan satu jip militer, mereka berangkat ke Lengkong, dan di depan pintu gerbang markas, tentara Jepang menghentikan mereka.
Saat itu, hanya Mogot, Mayor Wibowo, dan seorang taruna Akademi Militer Tangerang, yang diizinkan berunding dengan pimpinan pasukan Jepang itu. Adapun Djojohadikusumo dan Soetopo memimpin para taruna yang menungggu di luar.
Semula proses perlucutan senjata itu lancar namun tiba-tiba terdengar rentetan letusan senapan dan mitraliur dari arah tersembunyi. Itulah awal kontak senjata yang tidak seimbang.
Mendengar rentetan senjata, sebagian tentara Jepang merebut kembali senjata mereka yang semula diserahkan. Mudah ditebak bahwa pasukan Mogot itu bertumbangan karena kekuatan senjata yang tidak seimbang. 33 taruna dan tiga perwira TRI gugur dalam peristiwa itu, ditambah seorang taruna Akademi Militer Tangerang yang gugur di rumah sakit. Sejak itu pertempuran itu dinamakan Pertempuran Lengkong.
Untuk mengenang Pertempuran Lengkong, didirikanlah dua tempat bersejarah, yaitu Taman Makam Pahlawan Taruna yang bertempat di KM 24,5 Jalan Raya Daan Mogot, Tangerang, dan Monumen Lengkong, di wilayah Serpong.
Pada dinding prasasti monumen yang didirikan pada 1993 itu terukir nama-nama taruna dan perwira yang gugur pada Pertempuran Lengkong. Sedangkan di dalam museumnya, terpampang foto-foto perjuangan para taruna militer di Indonesia beserta akademinya.
Taman Makam Pahlawan (TMP) Taruna terletak di Jl. TMP Taruna, bersebelahan dengan Lapas Anak Pria. Terdapat 48 pahlawan yang dikebumikan di taman makam ini. Sebagian besar dari yang dimakamkan di tempat ini merupakan korban dari Peristiwa Lengkong.
Salah satu pahlawan yang dimakamkan di sini adalah Daan Mogot. Dirinya merupakan salah satu perwira yang meninggal dalam Peristiwa Lengkong, bersama 36 pejuang lainnya.
Selain makam, di tempat ini juga terdapat dua relief dan sebuah tugu. Dua relief masing-masing menceritakan suasana Akademi Militer dan Peristiwa Lengkong. Sementara tugu yang berada di bagian depan makam bertuliskan nama-nama pahlawan yang dimakamkan di taman makam ini. Di belakang makam terdapat bangunan Museum Juang Taruna yang berisikan koleksi yang memperingati Peristiwa Lengkong.
TMP Taruna selalu menjadi tempat upacara peringatan Peristiwa Lengkong pada 25 Januari setiap tahunnya. Upacara ini dmulai dari taman makam ini untuk kemudian diteruskan di Monumen Lengkong yang terdapat di Serpong.