Lintang: .0000000
Bujur: .0000000
Bangunan Markas Kodim -82- belum diketahui pasti tahun pendiriannya. Namun, berdasarkan catatan perjalanan Poerwolelono diceritakan:
Kota Probolinggo termasuk bagus, hampir mirip dengan ibukota Pasuruan. Rumah Karesidenan kecil, namun bagus. Rumah itu adalah bekas rumah Asisten Residen waktu Probolinggo berada di bawah Karesidenan Besuki. Rumah Bupati berada di sebelah utara kota, kira-kira pada jarak 1 pal dari rumah Residen. Alun-alun Kabupaten amat luas dan sebelah utara terdapat benteng kecil (dalam Handinoto, 2-1-: 275). Kondisi cerita di atas diperkirakan berada pada pertengahan abad 19.
Selain cerita tersebut, arsitektur bangunannya menunjukkan gaya Indische Empire. Gaya arsitektur ini muncul di Indonesia pada abad 17, dan berkembang hingga abad 19. Handinoto (2-1-:277) memasukkan bangunan Rumah Residen ke dalam tahap 2 perkembangan morfologi kota Probolinggo. Disebutkan di sana sekitar tahun 183--an kota sudah memiliki sumbu utama kota yang menghubungkan pelabuhan, benteng, dan alun-alun terus hingga rumah residen yang terletak di Grotepostweg (Jalan Panglima Sudirman). Di depan rumah residen terdapat kandang kuda yang digunakan untuk kereta pos.
Bangunan ini pernah berfungsi sebagai rumah tinggal residen dan asisten residen.
Berdasarkan foto lama sekitar tahun 192--193- halaman Rumah Residen terdapat jalan lebar berhadapan langsung dengan Grotepostweg (Jalan Panglima Sudirman).
Di pinggir kanan kiri jalan tersebut ditumbuhi pohon palem raja berjajar utara selatan secara rapi. Sementara foto tahun 191-, bangunan ini terlihat memiliki ruangan tanpa dinding di kanan kiri bangunan induknya, sementara pada samping kiri bangunan induk dibelakang ruangan tanpa dinding tersebut tampak sudah ada bangunan . Pada jaman pendudukan jepang, bangunan ini digunakan sebagai pangkalan militer. Bangunan ini beralih fungsi menjadi kodim sekitar tahun 1952.