Lintang: -8.1154567
                                                                            Bujur: 111.9174883
                                                                        
                                                                     
                                                                 
                                                                
                                                                    Candi Sanggrahan atau dikenal dengan sebutan Candi Cungkup terletak  di Dusun Sanggrahan, Desa Sanggrahan ,Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung. Secara astronomi candi yang dalam catatan lama bernama Candi Proetoeng ini terletak pada 49 M dan berada di atas lahan seluas 2.810 m².
Candi ini telah ditetapkan sebagai cagar budaya dengan  SK Bupati Tulungagung Tahun 2019 dengan Nomor SK 188.45/96/013/2019 dan telah mengalami upaya pemugaran oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jawa Timur.  Candi ini terdiri dari satu bangunan induk dan dua bangunan Perwara, yang terletak pada batur berukuran 51 x 42,5 meter yang dikelilingi oleh pagar berbahan bata dengan tinggi kurang lebih 2 m.
 Candi terbuat  dari bahan batuan andesit dengan isian bata, memiliki ukuran: panjang 12,60 m, lebar 9,05 m, dan tinggi 5,86 m, terdiri dari batur, kaki, dan tubuh, sedangkan atapnya sudah runtuh. Pintu candi menghadap ke barat tetapi sudah runtuh. Bangunan candi berdiri di atas sebuah batur (soubasement), mempunyai denah empat persegi panjang dengan orientasi timur – barat. Sebelah barat batur terdapat tangga naik menuju atas batur . Pada bagian kaki sisi utara, timur, dan selatan terdapat panil-panil yang menggambarkan relief cerita binatang (fabel). Cerita binatang ini mungkin sekali bagian dari cerita tantri yang sangat dikenal dalam Agama Budha. Struktur kaki candi terdiri atas perbingkaian pelipit-pelipit rata dan perbingkaian sisi genta. Dinding-dinding tubuh candi sisi utara, timur, maupun selatan terdapat hiasan bingkai persegi empat.
Candi Sanggrahan disebut juga dengan Candi Cungkup, sedangkan dalam catatan lama disebut juga sebagai Candi Proetoeng Berdasarkan cerita rakyat yang hingga kini masih dipercaya penduduk setempat, Candi Sanggrahan merupakan tempat yang digunakan untuk beristirahatnya rombongan pembawa jenazah seorang ratu Majapahit yang bernama Gayatri. Jenazah itu dibawa dari Keraton Majapahit untuk menjalani pembakaran di sebuah tempat di sekitar Boyolangu. Berdasarkan  temuan arca-arca budha dalam berbagai mudranya dapat dikatakan bahwa sifat keagamaan Candi Sanggrahan ini adalah agama Budha. Namun hal itu bukanlah sesuatu yang mutlak karena pada jaman Kerajaan Singosari dan Majapahit diketahui adanya pembauran antara kepercayaan asli berupa pemujaan terhadap arwah leluhur dengan kepercayaan Siwa dan Budha.