Lintang: -8.0862467
Bujur: 112.4012017
Berdasarkan ukuran bata pada candi, dapat diperkirakan bahwa Candi Tepas berasal dari masa Majapahit. Informasi lain yang memperkuat dugaan tersebut berasal Kitab Negarakertagama, yang dirunut dari latar keagamaan Candi Tepas.
Candi Tepas disebutkan dengan Tepas Jita. Dalam naskah tersebut, Candi Tepas berada dalam wilayah tanggung jawab dari Dharmadhyaksa ring Kasogatan, yang berarti Candi Tepas memiliki latar belakang agama Buddha. Secara struktural, Candi Tepas tidak menunjukkan ciri agama Buddha bahkan Candi Tepas memiliki batu tegak yang menyerupai lingga semu. Dari keterangan yang
termaktub dalam naskah Kitab Negarakertagama tersebut, Candi Tepas diperkirakan berdiri sekitar antara tahun 1355 M sampai dengan 1365 M. Karena Kitab Negarakertagama dibuat pada masa Hayam Wuruk dengan kronologi 1365 M, dan pada waktu Negarakertagama dituliskan, candi tersebut masih berfungsi untuk kegiatan keagamaan.
Candi ini berdenah bujur sangkar, berukuran Panjang 11,2 m, lebar 11,2 m, dan tinggi 4,6 m. Tangga naik berukuran panjang 3,4 m, lebar 2,4 m. candi ini terbuat dari batu jenis trasit yang ukuran satuannya panjang 48 cm, lebar 33 cm, tinggi 15 cm. ada batu bata berukuran panjang 38 cm, lebar 23 cm, dan tingginya 8 cm. Arah candi menghadap ke barat. Batu trasit merupakan jenis batuan yang mudah aus dan lapuk.
Hingga sekarang Candi Tepas hanya tinggal bagian kaki saja.
Candi Tepas berada dilingkungan pemukiman penduduk, sedang tanah disekelilingi pagar candi merupakan tanah tegalan yang antara lain ditanami kelapa, pohon jati, dan ketela pohon. Sekitar ± 7 m kedepan (sebelah barat) candi terdapat jalan desa arah utara- selatan. Di dinding candi tidak terdapat hiasan apa pun. Diatas candi terdapat tumpukan batu besar yang berukuran panjang 120 cm, lebar 76 cm, tinggi 15 cm.