Lintang: -7.5522540
Bujur: 110.2755080
Rumah ini dibangun pada tahun 1909 oleh kakek Bapak Usman Habib, yang dibuktikan dengan ditemukannya prasti (tulisan) angka tahun menggunakan aksara jawa yang dipahatkan pada tumpang sari rumah induk. Bangunan masih terawat dengan baik dan bagian-bagian bangunan masih lengkap seperti masih ditemukannya pendopo, rumah induk, gandok tengen dan gandok kiwo. Meskipun saat ini kedua gandok tersebut telah dibangun menjadi bangunan modern. Antara pendopo dan rumah induk dihubungkan oleh pringgitan yang pada masanya pringgitan ini biasanya difungsikan untuk kegiatan pertunjukan wayang. Pendopo dan rumah induk keduanya berbentuk Joglo dengan dihiasi empat soko guru yang menopong tumpang sari. Dinding pada sisi kiri dan kanan bangunan ditutup dengan menggunakan dinding bata berplaster yang terbuat dari bligon (campuran pasir, gamping, dan bata merah yang sudah dihaluskan). Dinding Bagian depan ditutup dengan dinding kayu jati kelas satu dengan dihiasi pintu dan jendela berbentuk kupu-kupu. Lantai bangunan pendopo masih terlihat asli dengan lantai pelur dari semen, sementara lantai bangunan induk terbuat dari tegel kunci berwarna kuning keemasan. Masih ditemukan grendel dan engsel pintu yang masih asli, grendel pintu terbuat dari bahan perunggu yang berbentuk keris. Di atas pintu yang membatasi pendopo dan rumah induk terdapat hiasan burung garuda. Menurut pemiliknya, rumah ini pernah dijadikan sebagai rumah dinas Bupati Magelang selama kurang lebih dua (2) bulan pada masa Bupati R Joedodibroto pada tahun 1948. Rumah ini pernah juga dijadikan sebagai Balai Desa pada awal-awal kemerdekaan karena secara bersamaan pemilik rumah juga menjadi kepala desa pada waktu itu.