Lintang: -6.5734900
Bujur: 107.4307891
Stasiun Kereta Api di Purwakarta memiliki sejarah yang panjang sebagai bagian dari perkembangan sistem transportasi kereta api di Indonesia, khususnya di Jawa Barat. Berikut adalah beberapa poin penting terkait sejarah Stasiun Kereta Api di Purwakarta:
1. Pendirian: Stasiun Kereta Api di Purwakarta didirikan pada tahun 1882 sebagai bagian dari jalur kereta api pertama di Jawa Barat, yaitu jalur kereta api antara Batavia (sekarang Jakarta) dan Bandung. Jalur ini merupakan bagian dari proyek pembangunan kereta api yang dilakukan oleh pemerintah Hindia Belanda pada abad ke-19.
2. Peran dalam Transportasi: Sejak pendiriannya, Stasiun di Purwakarta berperan penting dalam menghubungkan berbagai kota dan wilayah di Jawa Barat dengan Jakarta dan Bandung. Ini tidak hanya memfasilitasi transportasi barang dan penumpang, tetapi juga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan perkembangan sosial di sekitarnya.
3. Perkembangan Infrastruktur: Seiring dengan perkembangan waktu, Stasiun Purwakarta mengalami berbagai peningkatan dan perluasan infrastruktur. Dari struktur bangunan, fasilitas peron, hingga perangkat sinyal dan peralatan lainnya, banyak yang mengalami modernisasi untuk meningkatkan efisiensi operasional dan kenyamanan penumpang.
4. Peristiwa Bersejarah: Sebagai bagian dari sejarah Indonesia, Stasiun Purwakarta mungkin juga menjadi saksi berbagai peristiwa bersejarah, baik yang terkait dengan perjuangan kemerdekaan maupun peristiwa sosial dan politik lainnya yang memengaruhi wilayah Jawa Barat.
5. Peran Sosial dan Ekonomi: Stasiun Kereta Api di Purwakarta tidak hanya sebagai tempat transit, tetapi juga menjadi pusat kegiatan ekonomi dan sosial di sekitarnya. Kawasan sekitar stasiun sering kali menjadi titik pusat perdagangan, bisnis, dan jasa yang mendukung aktivitas transportasi kereta api.
Seperti halnya Statsiun Kereta Api Cibungur, Statsiun Kereta Api Cigane masih terawat dan aktif. Dengan adanya security, pengawas jalur kereta api, dan kepala statsiun, statsiun ini beroperasi 24 jam dengan empat kali pemberhentian.