Lintang: -7.6957655
Bujur: 110.2228461
Rumah Sakit ini berdiri pada tanggal 15 Desember 193- atas ijin dari Bapak Lurah Bradjapawiro. Pada tahun 1932, Romo Prennthaler, SJ dan Sr. Aufrida, OSF berunding untuk menampung anak-anak yang membutuhkan perawatan dan pendidikan dan ditempatkan di rumah Carik Partadikrama kemudian diasuh oleh Ibu Hendrika. Diharapkan setelah mendapatkan pendidikan yang cukup dari sana, anak-anak bisa mandiri dan bekerja, bahkan dapat pulang kembali untuk membantu keluarga. Pada tahun ini pula banyak orang kena mabuk tempe sehingga rumah sakit penuh hingga meluber ke susteran. Di tahun itu tercatat sebanyak 12- pasien yang terkena mabuk tempe. Pada tahun 1934 Panti Asuhan sederhana mulai dibangundi dekat rumah sakit dan bulan Desember mulai ditempati setelah mendapat bantuan pengasuh yaitu Suster Dominika, OSF. Pada tahun 1935 rumah sakit ini mendapatkan subsidi dari pemerintah sebesar f 5-/ bulan. Pada tanggal 25 November 1938 bangunan diperluas, semula ada 2 bangsal kemudian ditambah dengan ruang anak dan kamar bersalin Dr. Pujasuwarna menggantikan Dr. Sahir. Pada tahun 1942 Jepang datang ke Indonesia membuat rumah sakit dan panti asuhan semakin miskin, rakyat tidak lagi bisa berobat gratis, mereka harus membayar dengan hasil bumi seperti gori, kelapa, dll. Anak-anak panti asuhan banyak yang diminta kembali oleh keluarganya karena situasi panti asuhannya semakin memburuk. Pada tahun ini pula mobil rumah sakit diminta oleh pihak Jepang dan dijanjikan akan diganti dengan uang. Situasi sulit juga menimpa sekolahan, karena sulitnya situasi sekolah hampir dibubarkan karena tidak kuat membayar guru. Sampai Jepang meninggalkan Indonesia keadaan belum membaik. Pada tahun 1949 Pecah perang mempertahankan kemerdekaan, Yogyakarta dan Muntilan dalam keadaan genting, banyak pasien terluka terkena peluru, sehingga rumah sakit menjadi penuh. Pada tanggal 5 Desember 1987 Panti Asuhan yang berdekatan dengan rumah sakit dianggap mengganggu kesehatan anak-anak, maka diputuskan untuk memindah panti asuhan tersebut pada tahun 1988. Pada tahun 199- penambahan Unit Fisioteraphy dan UGD (Unit Gawat Darurat). Pada tanggal 5 November 1992 Boro dinyatakan sebagai juara pertama dalam lomba rumah sakit se DIY.