Lintang: .5419616
Bujur: 101.4337817
Sejarah Batin Senapelan jauh lebih tua daripada sejarah Pekanbaru. Daerah Batin Senapelan dahulu merupakan pemukiman yang dipimpin oleh kepala suku yang disebut batin. Batin Senapelan yang pertama bernama Bujang Sayang yang merupakan pimpinan atau penguasa atas sukunya. Karena serangan dari tetangga, yaitu Petapahan, batin Senapelan memindahkan perkampungannya dari Palas ke Payung Sekaki, ini berlangsung sekitar abad ke 15. Dusun Payung Sekaki terletak di muara Sungai Senapelan. Namun, nama Senapelan lebih populer dari Payung Sekaki, karena suku yang mendiami kawasan itu bernama suku Senapelan dan sungai yang mengalir di daerah itu juga disebut Sungai Senapelan.
Tatkala Sultan Siak, Abdul Jalil Alamuddinsyah memilih tinggal di Senapelan, maka daerah tersebut menjadi berkembang dengan pesat dan sebagai pusat kerajaan. Sultan membangun istana Bukit di Kampung Bukit berdekatan dengan Kampung Senapelan. Karena segan, Batin Senapelan memindahkan kembali pemukiman sukunya ke Palas.
Keberadaan Batin Senapelan ini ada disebutkan dalam laporan Residen Netscher. Disebutkan bahwa, Senapelan telah menjadi tempat perhentian kapal-kapal Belanda pada abad ke 18. Senapelan merupakan gudang komoditi perdagangan, baik dari luar untuk diangkut ke pedalaman, Petapahan misalnya, maupun untuk dibawa keluar berupa bahan tambang, seperti timah, emas, barang kerajinan kayu dan hasil hutan.