Lintang: -.9627140
Bujur: 100.3809669
Sejak permulaan tahun 1868 daerah Ombilin Sawahlunto menjadi terkenal dan penting karena ditemukannya batubara ditepi sungai Ombilin dan dibawah tanah perbukitan oleh Ir. W.H.De Greve, sehingga aliran listrik sangat dibutuhkan untuk menggerakkan motor-motor transporband, lori-lori, bengkel, lampu-lampu penerangan rumah, dan lain sebagainya, maka pada tahun 1892 didirikan sebuah Sentral Listrik Tenaga Uap di desa Salak yang berjarak ± 1- km dari Sawahlunto di dekat Sungai Batang Ombilin. Untuk keperluan listrik maka dibangun sebuah bangunan sentral listrik dengan tenaga uap yang bernama Sentral Listrik Tenaga Uap Kampung Durian (Electrische Stoom Centrale Kampung Durian , sekarang menjadi Kotobaru) berlokasi di tepi Sungai Batang Arau, dengan pemasangan perdana 2 buah turbin uap merk Gbrs Stork Hengelo berikut dengan generatornya masing masing 65- kVA, kapasitas 5-- kW merk William Smit Slikkerveer Holland. Ketel-ketel uap memakai bahan bakar batubara yang sudah dicuci bersih jenis notjes. Pada tahun 1918 Sentral Listrik Kampung Durian diperluas lagi dengan pemasangan 1 buah lagi turbin uap Patent Curtis merk A.E.C dengan generatornya 143- kVA kapasitas 1--- kW, sehingga mempuntai stand by Unit.38 Sekarang gedung ini dipakai sebagai hall badminton dan tempat cetak Padang Express. Bangunan ini terdiri dari dua unit bangunan, dengan denah bangunan berbentuk huruf L. bangunan sisi timur terdiri dari 2 lantai, bangunan di sisi barat hanya terdiri dari satu lantai. bangunan di sisi barat sekarang dipergunakan sebagai gedung cetak Padang Express, sedangkan gedung di sisi Timur dipergunakan sebagai Hall Badminton. Atap bangunan terbuat dari seng. Sebagai bangunan yang pada awalnya dipergunakan sebagai tempat penyimpanan generator, ruangan di bagian dalam hanya berupa hall besar (ruangan besar). Bangunan kolonial ini terbuat dari bata berlepa dengan bentuk bangunan sangat kokoh. Pada bagian samping kanan dan kiri terdapat dinding segitiga yang menutup bidang segitiga yang dibentuk oleh bagian atap. Dinding segitiga ini dibuat sedemikian rupa sehingga memberikan keanggunan bagi tampilan dari samping kanan dan kiri bangunan ini. Jendela di bagian depan, baik pada lantai atas maupun bawah lantai bawah berbentuk persegi sedangkan jendela dibagian belakang pada dinding luar lantai atas berbentuk lengkung pada sisi atas. Di bagian belakang bangunan ini terdapat bangunan menara yang menyangga bak penampung air.