Lintang: -6.5528383
Bujur: 107.4461870
Transportasi kereta api yang pertama dibangun adalah jalur Batavia-Bogor-Sukabumi-Cianjur-Bandung, dimulai tahun 1881 dan selesai serta diresmikan pada 17 Mei 1884 (Koloniaal Verslag, 1881-1884). Kemudian dibangun Tahap II jalur Bandung-Cilacap, Tahap III Jalur Cilacap-Yogyakarta, Tahap IV jalur Yogyakarta-Surabaya, dan Tahap V jalur Batavia-Cikampek-Cirebon-Semarang, serta jalur Batavia-Cikampek-Purwakarta-Bandung (sekaligus).
Pembangunan tahap V ini dilaksananan awal abad ke-20. Jalur kereta api ini mencakup antara Batavia – Bandung lewat Purwakarta. Jalur kereta api Karawang – Purwakarta (41 kilometer) diresmikan tanggal 27 Desember 1902. Jalur itu sampai di Padalarang tahun 1906 (Weijerman, 1904 :87 dan Reitsma, 1912 : 18).
Keberadaan transportasi kereta api mendorong meningkatnya mobilitas sosial, kemunikasi, dan perdagangan antar kota/daerah. Transportasi kereta api diadakan bukan hanya untuk keperluan orang-orang Eropa, tetapi masyarakat pribumi pun dapat menggunakannya. Hal itu dimungkinkan oleh ongkos kereta api, khususnya kelas III (kelas ekonomi), baik untuk orang maupun barang, cukup murah. Pada tahap awal transportasi kereta api dioperasikan, tarif umum penumpang tiap orang per kilometer adalah 12 sen untuk kelas I, 9 sen untuk kelas II, dan 3 sen untuk kelas III (Koloniaal Verslag, 1866, 1875-1879). Berarti pada tahap awal ongkos penumpang kereta api kelas III dari Purwakarta ke Batavia (103, 06 kilometer) adalah f 3,09 dan Purwakarta-Bandung (70, 62 kilomter) adalah f 2,12.